Gara-Gara Jual Kaus Kaki Bertuliskan Allah, Pemilik Toserba di Malaysia Didakwa Singgung Perasaan Umat Islam

Gara-gara kaus kaki bermotif kata \\\”Allah\\\” ditemukan dijual di rak-rak tokonya, pemilik jaringan toko serba ada (toserba) di Malaysia dan salah satu pemasoknya pada hari Selasa (26/3) didakwa menyinggung perasaan umat Islam.

Chai Kee Kan, pendiri dan ketua KK Mart Group, jaringan toko serba ada terbesar kedua di negara itu, dan istrinya Loh Siew Mui yang ialah seorang direktur perusahaan, mengaku tak bersalah atas tuduhan sengaja melukai perasaan keagamaan umat Islam.

Laporan VOA Indonesia yang dikutip Rabu (26/3/2024) menyebut perusahaan itu menyalahkan pemasoknya, karena mengirimkan produk yang tak disetujui oleh perusahaan itu untuk dijual.

Agama ialah informasi peka di Malaysia, di mana umat Islam ialah dua pertiga slot online dari sempurna populasinya yang 34 juta jiwa, dengan beberapa besar etnis Tionghoa dan India yang ialah minoritas. Allah ialah kata yang betul-betul diagungkan, dan banyak Muslim di Malaysia yang menganggap kata tersebut tak cocok apabila dihubungkan dengan kaki.

\\\”Kata ‘Allah’ betul-betul dihargai di mata umat Islam,\\\” kata Menteri Agama Mohamad Na’im Mokhtar seperti dikutip kantor informasi nasional Bernama permulaan bulan ini.

\\\”Allah ialah pencipta kita dan tindakan menempatkan Allah di bawah kaki kita ialah sebuah penghinaan.\\\”

HomeGlobalInternasional
Gara-Gara Jual Kaus Kaki Bertuliskan Allah, Pemilik Toserba di Malaysia Didakwa Singgung Perasaan Umat Islam
Tim GlobalTim Global
Diperbarui 27 Mar 2024, 07:00 WIB
Copy Tautan
11
KK Super Mart buat Muslim di Malaysia geram sesudah memasarkan kaus kaki berlafaz Allah.
Perbesar
KK Super Mart buat Muslim di Malaysia geram sesudah memasarkan kaus kaki berlafaz Allah. (Dok: Instagram @kksupermart https://www.instagram.com/p/CpupDinJzKo/?igsh=MXZjbWE3ZmQ4cmlhNQ==)
Liputan6.com, Kuala Lumpur – Gara-gara kaus kaki bermotif kata \\\”Allah\\\” ditemukan dijual di rak-rak tokonya, pemilik jaringan toko serba ada (toserba) di Malaysia dan salah satu pemasoknya pada hari Selasa (26/3) didakwa menyinggung perasaan umat Islam.

Chai Kee Kan, pendiri dan ketua KK Mart Group, jaringan toko serba ada terbesar kedua di negara itu, dan istrinya Loh Siew Mui yang ialah seorang direktur perusahaan, mengaku tak bersalah atas tuduhan sengaja melukai perasaan keagamaan umat Islam.

BACA JUGA:
Sekjen PBB Kecam Penahanan Bantuan yang Hendak Masuk ke Gaza
Laporan VOA Indonesia yang dikutip Rabu (26/3/2024) menyebut perusahaan itu menyalahkan pemasoknya, karena mengirimkan produk yang tak disetujui oleh perusahaan itu untuk dijual.

Advertisement

Agama ialah informasi peka di Malaysia, di mana umat Islam ialah dua pertiga dari sempurna populasinya yang 34 juta jiwa, dengan beberapa besar etnis Tionghoa dan India yang ialah minoritas. Allah ialah kata yang betul-betul diagungkan, dan banyak Muslim di Malaysia yang menganggap kata tersebut tak cocok apabila dihubungkan dengan kaki.

\\\”Kata ‘Allah’ betul-betul dihargai di mata umat Islam,\\\” kata Menteri Agama Mohamad Na’im Mokhtar seperti dikutip kantor informasi nasional Bernama permulaan bulan ini.

\\\”Allah ialah pencipta kita dan tindakan menempatkan Allah di bawah kaki kita ialah sebuah penghinaan.\\\”

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan informasi-informasi terbaru dengan mengklik link ini.

Diukur Merendahkan

Alwani Ghazali, dosen senior agama Islam di Universitas Malaya, mengatakan kepada stasiun radio BFM bahwa hal tersebut merendahkan karena kaki diasosiasikan dengan “status rendahan.”

“Kaus kaki bau, setuju? Apakah Anda bergembira mengecup bau kaus kaki sesudah menerapkannya seharian?,” katanya. “Sebagai seorang Muslim, menurut saya hal itu tak cocok dan (masalahnya) ialah situasi sulit besar.”

Pendiri perusahaan pemasok kaus kaki tersebut, Xin Jian Chang, serta istri dan putrinya yang ialah direktur juga didakwa bersekongkol dalam pelanggaran tersebut. Xin Jian Chang mengatakan kaus kaki tersebut diimpor dari China sebagai bagian dari pengiriman dalam jumlah besar dan meminta maaf karena ceroboh dalam pemeriksaan.

Sekiranya ternyata bersalah, kelima terdakwa menghadapi hukuman satu tahun penjara, denda, atau keduanya.

Didesak Boikot

KK Mart ialah jaringan toko besar yang buka 24 jam, dengan 810 toko di dalam negeri dan memiliki sekitar 5.000 karyawan. Jaringan tersebut juga memiliki gerai di Nepal dan India. Chai mengatakan kaus kaki itu diletakkan di raknya oleh Xin Jian Chang, yang menyewa rak di gerainya. Cuma 14 pasang kaus kaki bertuliskan Allah yang ditemukan di rak tiga gerai KK Mart, tambahnya.

KK Mart sudah menggugat Xin Jian Chang atas tuduhan \\\”sabotase\\\” serta menimbulkan kerugian dan kerusakan reputasi jaringan tersebut. KK Mart dilaporkan mengklaim bahwa mereka tak setuju untuk memasarkan kaus kaki dari pemasok itu.

Sebuah partai politik Melayu yang tergabung dalam koalisi Perdana Menteri Anwar Ibrahim berulang kali menyerukan boikot kepada KK Mart, sementara raja baru Malaysia, Sultan Ibrahim Iskandar, menyerukan tindakan tegas atas situasi sulit ini, dan memperingatkan bahwa hal itu bisa mengganggu keharmonisan ras. Dua orang yang dianggap membikin komentar tak peka secara online mengenai situasi sulit ini juga sudah didakwa, dijatuhi hukuman penjara dan denda dengan tuduhan menghina Islam.

Anwar menyerukan tindakan tegas tetapi juga mendesak masyarakat untuk tak terlalu membesar-besarkan situasi sulit ini.

KK Mart juga dilaporkan mengatakan pihaknya sepatutnya membatalkan rencana pencatatan di bursa Malaysia karena krisis ini.

Logo
Login/Register access is temporary disabled